Life & health

Nostalgia Penuh Canda di Konser 'Dua Lima Be3'

By : Rahman Indra - 2018-09-01 20:38:00 Nostalgia Penuh Canda di Konser 'Dua Lima Be3'


"Suaramu,,,,menggetarkan nuaraniku. Ku tak kuasa.

Kau nyanyikan lagu cinta di hatiku..."

Seiring lagu berjudul 'Suaramu' itu, tiga personel Be3, Widi, Nola dan Cynthia Lamusu dalam balutan busana biru glamor bling-bling turut menari persis sama dengan ketika lagu ini populer di era90-an. Koreografi segitiga dengan lenggak lenggok badan yang seirama. 

Inilah Be3 atau dulu pada awal berdirinya 25 tahun lalu (1993), muncul sebagai penyanyi trio yang tak hanya mengandalkan harmonisasi vokal yang apik tapi juga enerjik. Mereka menari dengan kekompakan yang membuat penampilan mereka selalu ditunggu. 

Kini, di perayaan 25 tahun perjalanannya, Be3 mengusung konser yang penuh nostalgia sekaligus mengenang lagu-lagu hits mereka, dari awal berkecimpung di dunia musik hingga kini. 

Lagu-lagu seperti 'Cintailah Aku', 'Kerinduanku', 'Nyanyian Cintamu', 'Apa Adanya,' 'Auraku', dan 'Selamat Datang Cinta', melempar penonton, atau fans fanatiknya yang hadir di The Pallas, SCBD, Jakarta pada pertengahan Agustus lagu kembali ke masa indah musik 90-an. Namun, nostalgia saja tak cukup, Widi, Nola dan Cynthia memberi bumbu humor di setiap penampilannya. 

Berlangsung kurang lebih dua jam, konser itu menghadirkan beberapa momen yang mengasikkan, di antaranya dapat dibagi atas lagu-lagu nostalgia khas Be3, kolaborasi dengan penyanyi pria, dan musik era 90-an. 

Babak 1; Nostalgia

Sebelum mengawali konser, Dua Lima B3 mengajak penonton kembali mengingat perjalanan karier Be3 lewat slide show beberapa potongan gambar. Tampak juga di sana, salah satu cuplikan ketika Be3, masih AB3 (atau Antero Bagus Three), penyanyi trio yang digawangi Widi Mulia, Riafinola Ifanisari, dan Lusy Rachmawati. Saat dibentuk 1993, mereka masih berusia 16, 17 dan 18 tahun. 

Kekuatan vokal dan harmonisasi grup menjadi kekuatan, di mana masing-masing memiliki rentang vokal berbeda. Nola di sopran, Lusy mezosopran dan Widi untuk alto. 

Ketika Lusy keluar dari grup pada 2001, posisinya digantikan Cynthia Lamusu, yang saat itu merupakan runner up Asia Bagus 1994. Perubahan ini turut memengaruhi posisi trio dengan mengeluarkan beberapa single yang cukup populer. Meski kemudian sempat vakum karena kesibukan masing-masing dan rumah tangga, trio ini tetap bertahan hingga kini. Ketika mereka keluar dari manajemen Antero Bagus, nama AB3 pun kemudian berganti Be3. 

"Bedanya, dulu tiga lagu masih bisa kuat, sekarang satu lagu, minum dulu," ujar Widi berseloroh, yang diikuti tawa penonton. 

Candaan Widi ditimpali Nola, yang mengatakan semoga tidak lupa lirik, karena sudah menua. 

"Dan kadang encok sana-sini," tambah Cynthia, menirukan gerakan meliuk yang berpotensi membuat encok. 

Di antara tawa yang dibagi, mereka kemudian tetap terus mengusung lagu-lagu hits dengan kekompakan dan tari yang penuh erenjik. 

Babak 2; Kolaborasi 

Dalam konser Dua Lima Be3, tiga personel silih begranti berkolaborasi dengan penyanyi pria yang juga merupakan pentolan vokal grup, seperti Mario Ginanjar dari Kahitna, Gama dari GAC, dan Nino dari RAN. 

Gama mengawali kolaborasi, sebelum kemudian berganti dengan Mario lalu Nino. Di setiap lagu kolaborasi mereka menampilkan harmonisasi dan kadang juga kekompakan menari bersama, seperti di lagu 'Tetap Menunggu' dan 'Apa Adanya'. 


(Be3 dengan Mario Ginanjar. Foto: Dok/RahmanIndra)

Pada saat bersama Nino, Be3 membawakan lagu medeley 'Cintailah Aku' dan 'Jauh di Mata Dekat di Hati'. Penampilan bersama ini masih dibumbui humor yang membuat penonto tertawa. Nino mengoda Nola akan hubungannya dengan Glenn Fredly, sementara dibalas oleh Nola (dan juga didukung Widi dan Cynthia) menggoda balik Nino akan kedekatannya dengan Pevita.  

"Wah, saat kamu buat masalah sama Nola, artinya kamu cari gara-gara sama kita bertiga," timpal Widi. 

Babak 3; Era musik 90-an

Tak berhenti di lagu-lagu hits, dan kolaborasi, Be3 mengajak penonton juga mengenang masa jaya musik era 90-an dengan menyanyikan lagu-lagu milik sejumlah band ternama kala itu. 

Di antaranya ada lagu 'Ku Tak Bisa' milik Slank, 'Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki' milik Sheila on 7, 'Arjuna' Dewa 19, 'Kasih tak Sampai' Padi, serta '11 Januari' milik Gigi. 

Diikuti kemudian lagu-lagu berbahasa Inggris yang seolah menjadi pengingat betapa trio ini dulunya juga kerap tampil di festival internasional, dengan lagu-lagu seperti 'Got To be Real' karya Cheryl Lynn dan 'My Lovin', En Vogue. Kedua lagu tersebut juga populer di era awal 90-an. 

Sebelum mengakhiri penampilan, dua lagu lawas populer mereka 'Auraku' dan 'Kerinduanku' dibawakan dengan asik. Panggung tetap bergemuruh. 


(Penampilan penutup konser Be3. Foto: Dok/RahmanIndra)

Ketiganya silam ke belakang panggung sebelum kemudian kembali lagi untuk membawakan lagu pamungkas namun kali ini dengan kostum berbeda. Ketiganya mengenakan kostum kebaya kuning, dengan ditempeli banyak patch serta kacamata hitam. Perpaduan tradisional dan modern ini menjadi penegas, bahwa mereka adalah trio yang bereovlusi bisa masuk ke berbagai era, dan juga pada lintas usia. 

Lagu baru bertajuk 'Damai' ciptaan Guruh Soekarnoputra menjadi lagu penutup dengan penampilan panggung yang kompak, serta koreografi tari yang tak kalah mengesankan. Seperti halnya gaya busana, lagu ini memadukan unsur musik tradisional dan sentuhan EDM yang modern. 

Penampilan total di lagu penutup ini mengakhiri konser Dua Lima Be3 sebagai salah satu konser yang asik, penuh humor, dan menempel di ingatan.  

Life & health