Life & health

Cara Menyimpan Daging agar Awet dan Tahan Lama

By : Rahman Indra - 2018-08-22 16:39:00 Cara Menyimpan Daging agar Awet dan Tahan Lama


Peringatan Hari Raya Idul Adha atau kerap disebut juga Hari Raya Qurban menyisakan banyak daging bagi sebagian orang. Mau tak mau, daging tersebut kemudian mesti disampan, untuk bisa dimasak lagi esok hari, minggu depan, atau bulan depan. Itu jika masih awet dan tetap segar. Lalu, bagaimana caranya menyimpan daging agar tetap awet dan tahan lama?

Tak banyak yang tahu kebiasaan mencuci daging sebelum menyimpannya justru menjadi cara yang salah dan membuat daging cepat membusuk. Ada baiknya daging tak dicuci sebelum memasukkannya ke kulkas, lalu freezer. 

Dirangkum dari sejumlah sumber, berikut beberapa cara efektif menyimpan daging agar awet dan tetap tahan lama:

(Baca juga: Cara Membuat Bakso Sapi)


a. pengawetan dengan pembekuan (kulkas dan freezer) 

Caranya:

1. Jangan dicuci 

Kebiasaan mencuci atau tidaknya daging sebelum disimpan, kerap jadi perdebatan. Namun, cara ini ada baiknya dihentikan. Karena, kalau dicuci pakai air kran, nanti kumannya masuk ke pori, dan daging cepat membusuk. Akan lebih baik daging dicuci ketika dimasak saja. 

2. Potong kecil-kecil

Jika mendapatkan jatah daging qurban sampai 2-4 kilogram, ada baiknya tidak langsung dimasukkan ke freezer begitu saja. Namun, potonglah kecil-kecil, masukkan ke plastik ukuran 1/2 atau 1 kilogram. Saat akan memasak barulah ambil 1 kantong. Selebihnya biarkan beku di freezer. Dengan begini, daging bisa tahan awet sampai satu tahun. 

3. Masukkan ke dalam freezer

Sebelum dimasukkan ke freezer, mampirkan dulu daging di kulkas sejuk selama 4-5 jam. Setelah dingin barulah daging dimasukkan ke dalam freezer.

4. Perhatikan suhu freezer

Saat menyimpan daging ke dalam freezer, ada baiknya memehatikan suhunya gaar tidak terlalu rendah, karena dapat mematikan bakteri di dalam daging. Sebaiknya mengatur suhu freezer di suhu minus 18 derajat Celcius. Dengan begini, daging bisa jadi tahan hingga tiga bulan, asalkan tidak terlalu sering membuk atutup freezer karena lonjakan kenaikan suhu dapat memberi celah bakteir berkembang biak. 

5. Plastik bening atau tupperware 

Siapkan plastik bening atau tupperware untuk menyimpan daging di dalam kulkas. 

6. Pisahkan daging

Saat mendapat jatah daging kurban, biasanya publik akan memeasukkan ke dalam kulkas tanpa melihat isinya terlebih dahulu. Padahal, akan lebih baik jika memisahkan jenis daging, misalkan sapi dan kambing ke dalam dua kantong terpisah. Ini penting agar bau dan bakteri setiap daging yang berbeda saling berpindah. 

7. Pisahkan jeroan 

Tidak hanya memisahkan mana yang daging sapi dan kambing, tapi pisahkan juga daging dengan jeroan. Karena, disebutkan jeroan mengandung bakteri yang lebih banyak dibanding daging.  

8. Pisahkan hati dan ginjal

Daging juga mesti dipisah dari bagian hati dan ginjal. Untuk penyimpanan keduanya, ada baiknya diiris-iris, dan dikemas. Hati biasanya cenderung basah dan mengeluarkan darah yang buat daging bisa jadi basah dan cepat busuk. Sedangkan, ginjal kadang berbau. 

9. Beri tanda 

Tidak ada salahnya memberi tanda atau kode dan tanggal penyimpanan. Ini penting dilakukan agar menghindari daging tersebut tercampur dengan daging baru atau sekadar mengingatkan tanggal penyimpanan. 

10. Mencairkan daging beku 

Ketika mau masak daging beku, ada baiknya tidak mencairkan daging beku pakai air panas. Taruhlah daging beku (yang masih dalam plastik) di bawah air kran suhu normal. Jika daging sudah empuk lagi, barulah dicuci, ditiriskan dan siap dimasak. 


b. pengawetan dengan garam 

Caranya: 
- Gunakan garam pengawet. Ini salah satu cara pengawetan daging tertua.

- Simpan di dalam botol penyimpanan kedap udara (atau kantong plastik). Pastikan daging dilumuri garam dengan sempurna. Taburkan garam pada setiap lapisan daging untuk memastikan semua bagian tertutupi garam.

- Simpanlah botol atau kantong plastik berisi daging di tempat dingin, antara 2-4 derajat Celsius selama sebulan. Jangan sampai membeku.

- Tentukan berapa lama garam bisa mengawetkan daging, dengan rumus seperti ini: 7 hari per 2,5 cm ketebalan. Misalnya 5,5-6 kg daging sapi setebal 13 cm bisa diawetkan selama 35 hari.

- Daging yang diawetkan dengan garam bisa bertahan selama 3-4 bulan tanpa dimasukkan ke dalam kulkas, asalkan disimpan di dalam kemasan kedap udara seperti kantong plastik.

- Bilaslah sisa garam dari daging sebelum dimasak.


c. pengawetan dengan pengeringan 


- Menggunakan kompor atau oven

Caranya:

- Potong daging menjadi bilah tipis dengan ketebalan 1cm x 1cm.

- Rebus bilah-bilah daging di atas kompor selama 3-5 menit untuk membunuh bakterinya.

- Angkat daging dari air dan tiriskan hingga kering.

- Panggang di oven (dengan panas terendah) selama 8-12 jam.

- Selain oven, Anda juga bisa menggunakan mesin pengering makanan komersial.

- Jika sudah, pastikan daging yang kering dengan baik akan terasa lengket, kaku, atau keras.

- Daging yang dikeringkan dengan cara ini akan bertahan hingga 1-2 bulan dalam wadah kedap udara tanpa dimasukkan ke kulkas.

Selain dengan kompor atau oven, bisa juga pengawetan dengan melalui pengasapan, jika punya mesin pengasapan, atau menggunakan kayu. 

Di luar tiga cara di atas, yakni pembekuan, penggaraman dan pengeringan, ada juga cara pengawetan dengan pengalengan. Namun, ini harus memiliki panci bertekanan dan botol pengalengan.

Sebelum melakukan ini, sebagai peringatan patut diketahui juga risiko penyakit yang disebabkan oleh daging yang tidak diawetkan dengan benar. 

Life & health