Life & health

Review Film: The Equalizer 2

By : Rahman Indra - 2018-08-18 16:51:00 Review Film: The Equalizer 2


Melanjutkan sukses film The Equalizer pertama empat tahun lalu, aktor Denzel Washington kembali lagi melanjutkan aksinya, sebagai seorang penegak hukum yang memberi ganjaran pada penjahat yang 'tak tersentuh hukum'. 

Di seri pertamanya, Washington memerankan Robert McCall, seorang pekerja toko yang juga seorang agen CIA yang kemudian menjadi pembela yang lemah dan beraksi mengalahkan para perampok jahat. Keahliannya dalam bela diri, memainkan senjata dan mengalahkan lawan adalah suguhan utama. 

Di film sekuel ini, ia kembali jadi McCall, tapi sebagai seorang sopir mobil sewaan Lyft (seperti uber taxi). Ia tinggal di apartemen dan menjauh dari kehidupan sebelumnya. Di apartemen ini ia kemudian menjadi mentor untuk anak kulit hitam bandel Miles (Ashton Sanders).

(Baca juga: Review Film: Mission: Impossible-Fallout) 

Dalam kesehariannya ia berinteraksi dengan para penumpang yang punya banyak cerita, di antaranya pelanggan tua yang berdebat akan lukisan lama, atau menyelamatkan penumpang perempuan yang mendapat kekerasan dari sekelompok pria. 

McCall memiliki teman satu-satunya yang bersisa, Susan Plummer (Melisa Leo), seorang mantan agen, dan suaminya Brian (Bill Pullman). Suatu kali Susan ke Belgia untuk melacak kasus yang menimpa kliennya. Konflik berlanjut ketika (-spoiler-), Susan pun turut menjadi korban dari pembunuhan yang brutal. McCall mendapat panggilan untuk menyelesaikan kasus ini.

 

(Susan (Melissa Leo) dan McCall (Denzel Washington) dalam The Equalizer 2. Foto: Dok/SonyPictures)

Plot lemah 

Jika dibanding film pendahulunya, The Equalizer 2 memiliki plot yang lemah. Ditulis Richard Wenk, banyak karakter yang tak kuat, subplot yang terlalu banyak dan bisa saja dihilangkan, serta aksi klimaks yang membuat dahi sedikit berkerut karenanya. 

Meski kemudian ditangani oleh sutradara sekelas Antoine Fuqua (sutradara The Equalizer dan Training Day), tetap saja ada yang berasa kurang kuat dari penceritaan. 

(Baca juga: Review Film: The Meg)

Hal yang paling mengesankan di sepanjang film dan selalu ditunggu adalah aksi cekatan McCall dalam menangani kasus. Namun, ternyata ini juga punya cela, ketika aksi itu justru lebih brutal dan vulgar. Ada beberapa adegan yang membuat bergidik saking brutalnya. Bagi yang tak kuat melihat aksi kekerasan, bisa jadi akan menutup mata.  

Yang menyelamatkan dengan ketegangan maksimal bisa jadi aksi Sanders, aktor dari film Moonlight, yang sempat terperangkap di dalam ruang rahasia di balik rak buku. Intensitas ketegangan di adegan ini bisa jadi penyelamat sepanjang film. 


(McCall (Denzel Washington) dan Miles (Ashton Sanders) dalam The Equalizer 2. Foto: Dok/SonyPictures)

Aksi Washington

Film The Equalizer 2 bagaimanapun adalah filmnya Denzel Washington, dan tentu saja kolaborasinya bersama Fuqua. Keduanya adalah jaminan mutu agar sukses serupa terulang. 

Bahkan ini adalah film sekuel pertama bagi Washington, meski ia tergolong cukup lama bergelut di industri film, dan punya beberapa film aksi mengesankan, sebut saja Training Day atau The Taking of Pelham 123. 

Dan jika ada yang kemudian ramai ke bioskop, bisa jadi karena faktor Washington dan Fuqua. Kalau dari segi ceritanya, biasa saja dan mudah ditebak. Aksi Washington menjadi pembela yang lemah, dan chemistry dengan Melisa Leo bisa jadi memberi kepuasan tersendiri. Dan Sanders, bisa jadi bersinar untuk film-film berikutnya. 

Life & health