A chat with

Jangan Habiskan Usia Muda dengan Bermain Sosial Media

By : Qalbinur Nawawi - 2018-06-25 14:08:25

BERMAIN sosial telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Kebiasaan ini sendiri membuat orang mudah mengeluarkan pendapat. Lebih dalam lagi, kita juga mudah mengomentari langsung seseorang, bila melakukan hal yang tidak benar. Bahkan tak sedikit yang mengomentari dengan kata-kata sarkasme atau online bullying.


Mengenai hal itu, Chelsea berpendapat bahwa melakukan online bullying sebenarnya merugikan bagi pelaku dan korban. Sang pelaku sendiri tidak menyelesaikan masalah dengan berkomentar ‘pedas’, dan bagi korban sendiri jadi menganggu psikologis mereka untuk terus berkarya. 


Menurutnya, seharusnya anak muda memiliki banyak pengetahuan dan bimbingan dari orang tua agar bisa menyikapi bijak. Hal itu agar orang yang dikomentari tidak down dan terus berkarya – selepas dikritik. Dan yang memberi komentar harus ingat, bahwa tidak ada manusia sempurna. Sehingga, semua orang tidak luput dari kesalahan.


Sebab, sebaik-baiknya manusia pasti pernah melakukan kesalahan. “Inilah mengapa baik online ataupun verbal bullying, keduanya sama-sama merugikan pelaku dan korban,”


Chelsea justru lebih suka melihat anak muda berkreasi sesuai dengan minatnya. Jadi, energi yang dimiliki – entah itu positif atau negatif – bisa dijadikan karya. Mimpi apa yang ada di benak kita, kita keja. Sebab, hidup hanya sekali dan sangat disayangkan bila dibiarkan hanya untuk berkomentar.


“Karena saya suka dunia seni peran, jadi karya yang saya hasilkan ialah bagaiman saya total dalam memerankan tokoh dalam film. Atau, membuat film yang saya sendiri sempat membuat film pendek thriller dan film tentang persahabatan dan kebudayaan,” ungkap.

A chat with