Ahli: Hati-hati,Mata Kering Sering Muncul Tanpa Gejala

MATA kering (dry eye) jika dibiarkan dalam waktu lama bisa membuat fungsi mata menurun dan menggangu aktivitas seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya, seseorang perlu mengecek mata secara berkala agar bisa mencegah masalah tersebut. Apalagi kalau ia sudah tergolong punya faktor risiko yang tinggi.

Ya, sebab Dr. Nina Asrini Noor, SpM, dokter spesialis mata RS Mata JEC, menjelaskan bahwa mata kering sering muncul tanpa ada gejala sebelumnya, yakni 40 persen pasien mata kering mengalami gejala dan 60 persen tidak mengalami gejala. Untuk itu, kalau seseorang periksa mata menunggu mata mengalami keluhan, itu pemikiran yang keliru.

“Sebagai informasi, orang yang berfaktor risiko terkena mata kering mereka yang berusia 50 tahun ke atas, wanita, wanita yang sedang menopouse, faktor lingkungan yang lingkungannya berdebu, kering dan berangin, “ terangnya dalam acara yang bertema Media Briefing: Dry Eye Syndrome Bukan Gangguan Mata Kering Biasa, di RS, Jakarta Eye Center- Kedoya, baru-baru ini

“Selain itu, punya riwayat operasi pada mata, penggunaan lensa kontak yang tidak tepat. Jadi, kalau memiliki faktor risiko di atas, harus mau memeriksakan mata. Jangan sampai terlambat," tambahnya.

Untuk mencegah kondisi itu, ada tiga hal yang kamu bisa lakukan. Pertama, rutin mengompres air mata. Tujuannya agar mata bisa terus higienis dan mendukung mata terus lambap. Normalnya, mata sehat itu dalam kondisi lembap. 

Kedua, konsumsi air mineral yang cukup. Kami yakin sebagai wanita pintar, kamu sudah tahu bahwa tubuh kita didominasi air di dalamnya. Sehingga, kecukupan tubuh ini memengaruhi mata dalam memproduksi air mata agar mata terus lembap.

“Ketiga, ialah mengubah kebiasaan lama, khususnya mengatur durasi menggunakan gadget. Mengapa? Karena masalah mata sekarang banyak dialami anak muda dan remaja karena gaya hidup mereka dalam menggunakan gadget terlalu lama. Yang akhirnya membuat masalah-masalah mata muncul, baik ringan sampai berat,” terangnya.

Menurut dokter Nina, kamu bisa melakukan pencegahan dari yang bisa kamu lakukan. Bukan melakukan tiga hal sekaligus. “Tetapi, pilihlah yang bisa kamu lakukan rutin untuk upaya pencegahan,” terang dokter Nina.