Brides

Anti-mainstream! Pasangan Ini Menikah di Rumah Sakit

By : Qalbinur Nawawi - 2018-04-19 12:32:00 Anti-mainstream! Pasangan Ini Menikah di Rumah Sakit

MAINSTREAM-nya, seorang pasangan menikah itu digelar di gedung atau di rumah ibadah. Tapi tidak dengan pasangan Rubia Ferreira dan Tyler Campbell, yang menghelat pernikahannya di rumah sakit.


Yes! di rumah sakit, ladies..., Kamu tidak salah dengar.


Apa sebab mereka memutuskan menikah di rumah sakit, karena bayi yang dikandung Ferreira mengalami masalah. Dan akhirnya lahir prematur atau melahirkan sebelum waktunya. Lantaran anaknya membutuhkan perawatan intensif, pasangan itu pun memutuskan untuk mengelar pernikahan di sana.



“Rencananya kami akan menggelar pernikahan di salah satu pantai di Jepang. Menurut pemeriksaaan kandungan, kami akan melahirkan seorang putri pada Februari 2018. Kami sendiri sudah menyiapkan semuanya disana karena di sanalah pertama kali kami bertemu,” cerita Campbell seperti dilansir laman Huffington Post, Kamis, (19/4/2018)


Tetapi, semua itu berubah ketika istrinya mengecek kandungan --  tepat sebelum Ferreira berniat 'pulang kampung' ke keluarga besar Campbell di Jasper-Alabama. Lalu setelah pemeriksaan itu, dokter memvonis bahwa Ferreira mengalami HELLP syndrome, sebuah gangguan hati yang bisa membuat nyawanya melayang. Rekomendasi saat itu Ferreira harus segera di operasi untuk menyelamatkan dirinya dan Sang bayi.


“Saya sangat takut dengan bayi saya, karena kandungan Ferreira masih sangat muda, yakni 24 minggu,” ungkap Campbell



Namun, akhirnya anak itu bisa lahir ke dunia setelah melewati operasi yang melelahkan. Kaelin – anak itu diberi nama – memiliki berat hanya 14 ons dengan panjang 7 inci.


Setelah itu, putri pasangan ini di rawat di rumah sakit. Beberapa bulan kemudian, Campbell dan Ferreira mulai memperbincangkan pernikahan yang sudah dirancangnya di Okinawa. Namun, karena bayi mereka sedang dirawat intensif di rumah sakit, mereka pun memutuskan menikah di rumah sakit --- tidak jadi menikah di Jepang. Ferreira tidak tega kalau ia harus meninggalkan anaknya seorang diri di rumah sakit.


Kasih ibu memang sepanjang masa! Akhirnya direncanakanlah gelaran pernikahan di rumah sakit. Sampai-sampai Ferreira meminta tolong perawatnya, Sandra Milstead, untuk bisa membantu berbicara dengan menejeman rumah sakit.


Namun demikian, hati kecil Ferreira sudah menyiapkan diri mental jika niatannya ditolak. Karena, ia sangat tidak yakin rumah sakit mengizinkan rencananya. "Bukankah mengadakan pernikahan di rumah sakit tidak masuk akal?," batinnya ketika diwawancarai Huffington Post.


Tetapi, siapa menyangka perawatnya malah bersemangat mewujudkan itu. Yang kemudian mengajukan dir ke pimpinan rumah sakit. Dan betapa bahagia pasangan ini begitu ia melihat anggukan dari Milstead – yang berarti 'boleh’ – saat di tanya izin dari rumah sakit.


Seketika panitia pernikahan pun di buat, baik untuk mengurus katering dan dekorasi. Campbell dan Ferreira tidak ingin membuang-buang waktu.


“Kami tidak pernah membayangkan bahwa akan ada pernikahan di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Tetapi saya bersyukur semua orang bersedia membantu agar pernikahan ini terwujud,” terang Milstead.


Adapun hal itu bisa terjadi karena Ferreira menjalin hubungan baik dengan orang yang berada di rumah sakit . “Dan meski pernikahan ini di rumah sakit, kami pastikan bahwa pernikahan akan hikmat seperti yang mereka inginkan,” kata Milstead.


Benar saja, pernikahan itu pun berlangsung lancar di mana mereka menikah di hari valentine. Dan tak disangka, mereka menyiapkan pernikahan hanya dua minggu, ladies! wow!


Momen tersebut pun begitu disyukuri oleh Campebell. Karena, hikmatnya pernikahan benar-benar ia rasakan. “Bayangkan, pada suatu titik, saya agak lupa bahwa saya berada di rumah sakit,” ungkap Campbell.

Brides