A chat with

A Chat with Vadi Akbar: Ungkap 'It's A Celebration'

By : Rahman Indra - 2018-12-07 14:19:00 A Chat with Vadi Akbar: Ungkap 'It's A Celebration'


Lahir dari keluarga musisi, ayah Harry Kiss yang menggawangi Harry Kiss Production, dan kakak penyanyi Vidi Aldiano, Vadi Akbar (23) memilih jalur musik dengan caranya sendiri. Menyukai jazz dan swing, pria bernama lengkap Vadie Akbar Kalamata ini telah memulai melepas album pertama sejak tiga tahun lalu. 

Single yang pernah dirilisnya dan cukup populer, di antaranya 'Jangan Salah', 'Mayor 7', 'Kenangan', 'Tanya jadi Rasa', dan 'Ruang untuk Bahagia'. 

Baru-baru ini, bertempat di CGV fX Jakarta, ia merilis lagu barunya berjudul 'It's A Celebration', yang juga merupakan soundtrack dari sirkus 'The Great 50 Show' Oriental Circus Indonesia. Bekerjasama dengan Nikita Dompas sebagai musik director dan Thibault Paquin sebagai produser, lagu ini juga menjadi bagian dari cerita pertunjukan yang dijadwalkan mulai pertunjukan perdana pada 14 Desember 2018 mendatang di Gelora Bung Karno, Jakarta. 

Bagaimana proses pembuatan lagu dan pesan yang ingin disampaikan dari lagu ini? Ikuti pertikan wawancara ekslusif herworld Indonesia dengan Vadi Akbar, berikut ini: 

(Baca juga: A Chat with Putrama Tuta: Sutradara 'A Man Called Ahok')

HW: Boleh cerita sedikit tentang lagu 'It's A Celebration' ini? 

Vadi Akbar (VA): Ini lagu baru saya bersama Nikita Dompas yang juga merupakan official sound track The Great 50 Show Oriental Circus Indonesia. Awalnya, Nikita ditawari Thibault sebagai produser untuk membuat aransemen musik di pertunjukan. Konsepnya revival Circus Indonesia yang sudah memasuki usianya yang ke-50 tahun. Lalu, siapa kira-kira penyanyi yang cocok buat ost ini? Nikita lagu menghubungi saya. Awalnya saya kira mau main sirkus, ternyata buat lagu. (tertawa). 

Bagaimana rasanya nyanyi buat sirkus? 

VA: Ini sesuatu yang baru. Jjujur saya nggak pernah bikin lagu theme song sebelumnya, apalagi buat sirkus. Ini saya bikin lagu yang akan dinyanyikan sama mereka sambil atraksi, dan itu keren. 

Sama Nikita, lagu ini yang ke berapa? 

VA: Ini yang ketiga. Sebelumnya pernah bikin bareng 'Tanya jadi Rasa', dan 'Ruang untuk Bahagia' yang baru rilis kemarin. 

Susah nggak lagu OST Sirkus ini, beda genre musik misalnya? 

Beda dari genre yang saya geluti, nggak juga. Dan lagian saya orangnya nggak blok genre musik, sebagai penyanyi sukanya apa. Tujuan di musik itu ingin kasih good music ke publik. Dan musik bagus itu tak bisa didefinisikan. Tapi, biasanya saya bikin lagu dari pengalaman sendiri. Sementara ini lagu buat orang, dan buat acara pertunjukan. Pressure-nya lumayan besar, dan saya tak ingin mengecewakan. Karena lagu ini juga jadi bagian dari show itu sendiri. Semoga tidak mengecewakan. 


(Vadi Akbar. Foto: Dok/RahmanIndra/HerworldIndonesia)


REKAM JEJAK 

HW: Kalau boleh ditarik lagi ke belakang, mulai nyanyi sejak kapan?

VA: Saya mulai serius nyanyi itu sekitar 2014-2015. Single pertama di 2014, judulnya 'Jangan Salah'. Itu jazz banget. Lalu ada 'Mayor 7' agak lebih pop, dan masuk first chart radio-radio. Sempat terhambat karena nyanyi sambil kuliah waktu itu. Saya ambil jurusan teknik. Kenapa teknik? Ceritanya panjang. Sebenarnya saya orangnya tengil. Ketika ada orang bilang, dokter susah, teknik susah, jadi saya coba ambil teknik. Dan ternyata beneran susah. Tapi untung sekarang sudah lulus. 

HW: Bagaimana dengan perilisan album?

Album pertama di 2014 itu berjudul 'Berujung Terang'. Album berikutnya target tahun depan. Doakan saja. Sambil jalan, saya rilis 'Tanya jadi Rasa' dan 'Ruang untuk Bahagia' yang merupakan single pertama dan kedua untuk album berikutnya. 

HW: Latihan musik ada rutinitas yang dijalani? 

VA: Saya latihan, usahain seminggu dua kali. Kalau dengerin musik hampir setiap hari. Coach-nya, kebanyakan dari Youtube. (tertawa). Kalau ada waktu saya banyak latihan bareng Otti Jamalus. Dia musisi jazz, dan kalau ada waktu lumayan dekat sama dia. Orangnya asik. 

HW: Brother's effect, dibayang-bayangi Vidi Aldiano nggak dalam bermusik?

VA: Kalau dari segi musik, nggak. Saya merasa dia sudah punya musik sendiri yang populer, yang Vidi dengar dan buat itu seperti apa. Sementara saya beda. Mau bertemu sesering pun, mungkin nggak. 

HW: Bagaimana membedakan kamu dan Vidi? 

VA: Suara kita, aku pikir. Nggak tau juga. Apa ya? Musiknya. Atau mungkin liriknya. Kalau bahasa Indonesia, lirik yang saya bikin kalau kata Vidi, agak puitis dan lebay, tapi saya suka yang lebay itu kadang. Di luar itu apa ya? Sampai hari ini, saya lebih suka instrumen daripada digital musik. Untuk beat, lebih pilih drum beneran, daripada drum digital. Vidi lagi eksplore musik digital. Sederhananya, Vadi lebih old-school karena lebih instrumental. Vidi lebih digital. Musically. 


(Thibault Paquin, Vadi Akbar, Nikita Dompas. Foto: Dok/HerworldIndonesia)


HW: Bagaimana dengan selera musik? 

VA: Kita jauh banget. Saya suka kayak Sinatra, Fitzgerald. Sementara, Vidi lebih ke R&B, atau Soul.  

HW: Impian ke depan yang belum kesampaian? 

VA: Bikin album yang isinya aku yang bikin semua. Karena di album pertama, baru tiga dari tujuh lagu. Jadi, belum merepresentasikan Vadi Akbar. 

HW: Bagaimana proses bikin lagunya? 

Saya main gitar dan piano sedikit. Kalau dengan drum agak susah. Liriknya saya bikin sendiri juga yang kadang gampag-gampang susah. Tergantung bagaimana caranya memindahkan cerita yang saya ingin sampaikan dalam 3-4 menit. Itu Challenge yang gak gampang.  

HW: Dari semua single yang pernah kamu rilis, mana yang responsnya bagus?

VA: 'Tanya jadi Rasa' dan 'Mayor 7'. 


Lagu 'It's A Celebration' resmi dirilis pada 5 Desember 2018, dan akan menjadi cerita pembuka dalam pertunjukan The Great 50 Show Oriental Circus Indonesia. 



A chat with