Fashion

Koleksi Busana Penuh Dekonstruksi dari Label 'Tangan'

By : Yolanda Deayu - 2018-10-10 19:26:00 Koleksi Busana Penuh Dekonstruksi dari Label 'Tangan'


Busana dengan potongan dekonstruksi selalu menciptakan tampilan unik dan mencuri perhatian. Potongan jenis ini pun kembali menjadi pilihan bagi Zico Halim dan Margaretha Novianty, duo desainer sekaligus pendiri label Tangan, dalam menghadirkan koleksi fall winter 2018 dengan tema “Hang”.'

Terinspirasi dari seni instalasi Ten Heads Circle/Up and Down karya Bruce Nauman, koleksi ini menghadirkan 25 busana pria dan wanita dalam potongan dekonstruksi dan print yang lebih brutal dari koleksi sebelumnya. Konsep dekonstruksi ini merupakan bentuk aplikasi dari elemen 'violence' yang ada di karya seni tersebut. Selain itu, elemen 'absurdity' juga diterapkan melalui desain pakaian koleksi ini, tata busana saat acara peragaan, maupun suguhan acara secara keseluruhan.

(Baca juga artikel: 'Marathon Runway', Peragaan Busana Tak Biasa dari Afen)

Nama "Hang" yang berarti gantung dalam bahasa Indonesia pun diambil karena konsep dekonstruksi yang digunakan kali ini ditegaskan dengan cara menggantung. Contohnya adalah blazer dan atasan dengan dekontruksi pada bagian tangan sehingga membuatnya terlihat seperti menggantung.

(Foto: Hary Subastian)

(Foto: Hary Subastian)

(Foto: Hary Subastian)


(Foto: Hary Subastian)

Tidak hanya sekadar membuat kreasi yang unik, brand yang telah berdiri sejak awal tahun 2015 ini juga menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menggunakan material organik dengan serat Tencel™ yang memiliki sifat biodegradable serta diolah melalui proses ramah lingkungan pada beberapa produk di koleksi ini. Material otentik ini dikembangkan oleh PT. South Pacific Viscose (SPV), yang merupakan bagian dari The Lenzing Group.

Fashion