Selebrasi kuliner Ubud Food Festival yang berlangsung dari tanggal 12-14 Mei lalu sukses mengundang lebih dari 100 chef lokal dan internasional untuk memanjakan lidah para pengunjung dengan keragaman hidangan nusantara dan internasional.
Selain para chef, restoran terbaik di Asia, penggerak lingkungan dan berbagai ikon kuliner pun turut hadir memeriahkan rangkaian acara Ubud Food Festival yang berlangsung selama tiga hari ini.
Dengan mengangkat tema Every Flavour is a Story, UFF mengajak para pencinta kuliner untuk mengenal dan memahami lebih dalam lagi sejarah di balik masakan Indonesia, setiap resep dan tradisi, rasa dan cerita.
Selama tiga hari, lebih dari 10,000 pengunjung lokal dan mancanegara diajak mencicipi keragaman kuliner Indonesia, menikmati pilihan kuliner internasional terbaik hingga berkesempatan untuk mendapatkan workshop dari para chef lokal seperti Ragil Imam Wibowo, Rinrin Marinka, Farah Quinn dan chef internasional chef Will Merick, Eduardo Montes, Bo Songvisava dan Dylan Jones dari Restoran Bo.Lan di Bangkok.
Beberapa restoran terbaik di Ubud pun turut bergabung dalam ajang spesial pada perayaan kuliner Ubud Food Festival. Di antaranya Amandari dan Locavore yang menghidangkan masakan kontemporer Indonesia, juga Hujan Locale yang membawa hidangan di restoran terbaik Bangkok ke Ubud.
Dalam rangkaian acara Ubud Food Festival, hidangan lezat tidak hanya dapat memanjakan lidah pengunjung, tetapi pengunjung juga mendapatkan edukasi tentang hubungan kesehatan dan makanan, juga sumber daya alam Indonesia, hingga berbincang bersama para influencer dalam sektor kuliner.
“Lebih dalam dari pada perayaan kuliner, kami mempersatukan para koki terbaik dan pencinta kuliner, sampai petani kepada ikon kuliner. Di balik sebuah hidangan, ada cerita berharga,” jelas Janet DeNeefe, Founder & Director Ubud Food Festival dalam menceritakan tahun ketiga perayaan kuliner di Ubud ini.
