Life & health

Women of the Year 2017: Dea Valencia

By : Yolanda Deayu - 2017-10-16 12:34:33 Women of the Year 2017: Dea Valencia

Berawal dari ketidaktahuannya tentang batik dan iseng menjual kain batik lawasan koleksi sang ibu via Facebook, Dea kini justru jatuh cinta dan sukses mendirikan label fashion ready-to-wear bernama Batik Kultur.

Enam tahun lalu, ia memulai bisnis dari nol, bahkan harus menjadi model bagi salah satu rancangannya. Kini, Batik Kultur telah diekspor ke beberapa negara seperti Norwegia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Australia, Singapura, dan Hong Kong.

Meski baru berusia 23 tahun, Dea memiliki visi dan misi yang tak main-main. Dalam usahanya, sekitar 50% pekerja Batik Kultur merupakan kaum difabel. Nyatanya, hal ini sudah menjadi impian Dea sedari dulu.

Impian yang juga menjadi salah satu tantangan terbesar baginya. “Saya harus terus berinovasi agar bisnis ini bisa terus berjalan. Dengan begitu, saya bisa terus membuka lapangan pekerjaan bagi kaum difabel,” jelas Dea.

Selain kaum difabel, ada sosok lain yang menjadi prioritasnya dalam berkarier. Dea mengungkapkan bahwa dirinya hanya mau menggunakan batik tulis dalam koleksinya karena profesi pembatik tulis merupakan poros perekonomian di desa-desa.

Dengan menggunakan batik tulis, Dea berharap ia bisa terus membuka lapangan pekerjaan bagi para ibu rumah tangga di desa tanpa harus meninggalkan rumahnya.

(Teks: Kiki Riama Priskila/Foto: Notosuryo Prabowo)

Life & health