Edward Hutabarat membuka tahun baru dengan menyelenggarakan sebuah pagelaran busana yang bertajuk "Batik Journey" yang sekaligus sebagai perayaan dari 35 tahun perjalanan karirnya yang bertempat di The Dharmawangsa Jakarta pada 14 Januari lalu. Selain pagelaran busana, Edward Hutabarat juga mengadakan sebua pameran kain dengan Jay Subiakto sebagai creative director. Edward Hutabarat menampilkan hasil karya rancangannya yang terbagi ke dalam empat koleksi, yaitu:
Batik Garis
Pada tahun 2006, mengeluarkan koleksi ready to wear batik yang bertajuk PART ONE, pada pagelaran kali ini Edward tetap mempertahankan batik dengan motif garis yang dinilainya merupakan identitas dari koleksi PART ONE. Motif bergaris disini berhasil menjadi pemeran utama dan dikreasi menjadi sebuah gaun. Selain itu EDward juga menggunakan bahan yang lebih flowing dan ringan seperti, organza.
The Sawunggaling
Berbagai motif Sawunggaling diaplikasikan pada material sutra dan satin untu deretan gaun cocktail dan long dress. Dipadukan dengan material lace dan tulle beragam gaun yang dihadrikan terlihat begitu menawan dan berkelas.
The Kimono
Kali ini, Edward menghadirkan koleksi kimono khusus untuk lelaki. Kimono bermaterial batik ini, disandingkan dengan tenun lurik dan dihadirkan dalam beragam model seperti model kimono panjang hingga semata kaki dan jaket yang simple.
The Blanket
Edward menghadirkan lembaran kain Pagi Sore yang dapat digunakan sebagai selimut, bed runner, dan wall art.
(TEKS: AUDI FRISTYA / FOTO: DOK. EDWARD HUTABARAT)
