A chat with

Ayu Gani, Bintang Baru Asia

By : Kiki Riama Priskila - 2015-09-07 10:39:53 Ayu Gani, Bintang Baru Asia

HW: Bisa ceritakan kesibukan Gani saat ini?

G: Sekarang saya sedang sibuk dengan modeling di London. Selain itu, saya dan seorang teman juga sedang fokus membuat sebuah line kacamata yang rencananya akan diluncurkan bulan September. Di line ini tugas saya lebih fokus pada desain dan pemasarannya.

HW: Bicara soal Asia's Next Top Model, bagaimana hubungan Anda dengan kontestan lain?

G: Hubungan kami cukup dekat. Meski acara tersebut sudah berakhir, kami tetap saling menjaga komunikasi. Mereka sempat beberapa kali berkunjung ke Indonesia dan main bareng.

HW: Apa pengalaman berharga yang Anda dapat dari acara itu?

G: Saya jadi lebih tahu rasanya bekerja di luar negeri karena sebelumnya memang belum pernah merasakan langsung. Setelah kompetisi, saya sempat mendapatkan tawaran foto di beberapa majalah di Singapura.

HW: Perbedaannya?

G: Orang-orang di sana ternyata lebih cuek. Di Indonesia, fotografer dan stylist kerap membantu mengarahkan angle mana yang baik, gaya seperti apa yang oke. Sedangkan di luar, biasanya mereka hanya memberikan arahan yang sedikit, "Kami maunya seperti ini, hadap kiri, hadap kanan."

HW: Harapan setelah bergabung di Storm Model Management?

G: Minimal saya bisa mendapat tawaran foto editorial di sana. Tapi yang pasti, saya sangat ingin bisa berjalan untuk London Fashion Week.

HW: Anda sering disebut "terlalu pendek" untuk runway. Perasaan Anda?

G: Saya sepenuhnya sadar diri. Namun dari awal menjadi model, saya hanya bermodalkan nekat saja. Awalnya ikut kompetisi kecil di sebuah majalah lokal, lalu sering dapat tawaran foto dan berhasil jadi wajah Jakarta Fashion Week. Bahkan saya sering berjalan untuk beberapa peragaan busana. Jadi sebenarnya saya tak terlalu bermasalah dengan tinggi tubuh. Bahkan di AsNTM, saya berhasil mendapatkan the best catwalk. Intinya, apa pun itu harus percaya diri.

HW: Kabarnya Anda pernah jadi korban bullying?

G: Sejak SD hingga SMP, saya tidak pernah punya teman. Dilempari botol minum kosong sudah jadi hal biasa bagi saya. Bahkan saya sempat dijuluki "Kecoa" karena dianggap sebagai sampah. Saat masih mengikuti AsNTM pun, beberapa orang kerap mencemooh Indonesia. Namun saya tetap harus berdiri tegak dan anggap saja semua itu sebagai tantangan dalam hidup. Cukup buktikan dengan keberhasilan.

 

(TEKS: KIKI RIAMA PRISKILA / FOTO: VICKY TANZIL / PENGARAH GAYA: BIMO PERMADI / ASISTEN PENGARAH GAYA: MYA WIBOWO & ADELLA BAHAR / DIGITAL IMAGING: ALVIN ISADA / TATA RIAS WAJAH: IRA SUMARDI / TATA RIAS RAMBUT: INARO AHMAD / BUSANA: FENDI & AIGNER)

A chat with