Duduk seharian. Sayangnya, ini adalah realita yang harus dihadapi oleh kebanyakan dari kita. Kebiasaan duduk justru memperlambat sirkulasi darah, menyebabkan cairan di area kaki untuk tertahan dan mampu menimbulkan urat-urat varises (kondisi yang berdampak pada 50 persen wanita, yikes!). Duduk juga bisa menyebabkan pembengkakkan pergelangan kaki hingga penyumpatan darah. Untuk meningkatkan sirkulasi, pastikan Anda berdiri dan berjalan dari tempat duduk setidaknya satu kali setiap jam.
Menyilangkan kaki terlalu sering. Berita baiknya: Berbanding terbalik dengan kepercayaan populer, kabarnya menyilangkan kaki tak lantas menyebabkan varises (fiuh!). Meski begitu, kebiasaan ini tetap memberikan sedikit tekanan pada urat darah yang mampu menghambat pergerakan darah. Jadi, jika Anda sering merasakan kram di area kaki, hindari kebiasaan ini.
Melupakan area kaki saat melakukan scrubing dan moisturizing. Seperti layaknya wajah, teknik eksfoliasi dan moisturizing memberikan dampak positif yang sama pada kulit kaki Anda. Anda bisa mengeksfoliasi kaki Anda lebih sering dibandingkan wajah, namun usahakan untuk tak lebih dari 2-3 kali seminggu. Untuk moisturizing, Anda bisa melakukannya setidaknya satu kali sehari.
Malas merawat. Coba pikirkan… apakah Anda lebih memilih menggunakan sabun batang dibandingkan shaving cream atau malah menggunakan alat cukur umum saat Anda seharusnya menggunakan alat cukur yang khusus untuk kaki? Ingat, pastikan Anda memberikan perawatan yang sama pada kaki Anda seperti pada bagian wajah. Sebaiknya segera ganti alat cukur Anda setiap 5 – 7 kali atau saat sudah terlihat tumpul.
Tak merawat bekas luka. Baik itu iritasi akibat alat cukur, gigitan nyamuk, atau sekadar goresan kertas tajam, jika bekas luka di area kaki tak segera dirawat, kemungkinan besar mereka akan berubah jadi bekas luka yang tak sedap dipandang. Lalu, apa yang harus dilakukan jika Anda terlanjur memilikinya? Gunakan perawatan bekas luka atau cukup oleskan minyak yang mengandung vitamin E. Vitamin jenis ini memiliki antioksidan yang mampu memperbaiki tampilan jaringan kulit yang rusak.
(TEKS: KIKI RIAMA PRISKILA / FOTO: BERBAGAI SUMBER)
