Dokter Suryo menjelaskan, ada tiga latihan pengendalian impuls, mulai dari cara yang paling sederhana sampai dengan cara yang dilakukan dengan bantuan terapis.
Latihan mengalihkan perhatian
Menghindari stimulus yang memancing kemarahan. “Apa pun itu. Jika emosi Anda mudah terpancing saat menghadapi kemacetan, cobalah untuk menghindari area-area yang memancing stimulus tersebut. Atau ketika berdialog dengan orang kemudian tiba-tiba mulai merasakan emosi akan naik, cobalah untuk menghindar atau mundur dari situasi tersebut. Itu yang paling sederhana,” ungkap dokter Suryo.
Latihan relaksasi
Ini biasanya latihan yang dikondisikan. Artinya, seseorang diminta untuk berbaring atau duduk dalam situasi yang relaks. Setelah itu, terapis memintanya untuk merasakan kemarahannya sampai seperti apa ketegangan yang dia rasakan. Sesudah itu, dia mulai diminta untuk mengendurkan otot tubuhnya pelan-pelan sambil berbicara dengan diri sendiri untuk relaks.
Hipnoterapi
Jika sulit dengan latihan-latihan sederhana, maka bisa dengan hipnoterapi. Hipnoterapi adalah memberikan sugesti tertentu pada orang yang akan diterapi. Setelah masuk alam hipnosis selanjutnya terapis mulai memasukkan sugesti terapinya, dengan memasukan kata-kata yang positif seperti, “Saya mampu mengendalikan kemarahan.” Ketika dia dikembalikan dari situasi hipnosisnya, sugesti tersebut sudah akan bekerja.
(TEKS: WINDRATIE / FOTO: BERBAGAI SUMBER)
