- Ingatkan diri Anda bahwa Anda berhak mengatakan “tidak” dan tidak ada alasan untuk merasa bersalah.
- Anda harus memilih kapan mengatakan tidak dan kapan mengatakan iya. Cara terbaik adalah dengan melihat relevansi serta dampak tugas tersebut pada pekerjaan rutin. Bila dampaknya tak terlalu signifikan, sebaiknya diterima saja.
- Tawarkan solusi yang bisa menyelesaikan masalah tersebut setelah Anda menolaknya. Dengan begitu, atasan tetap akan merasa terbantu meski Anda tak melakukannya secara langsung.
- Jika atasan tetap memaksa, gunakan teknik stuck record. Katakan “tidak” dan ulangi terus sampai mereka mengerti maksud Anda: “Saya tidak bisa kerja lembur di hari Jumat”. Jika atasan Anda meminta lagi, terus saja katakan padanya, “Maaf, saya tidak bisa kerja lembur di hari Jumat.” Jangan meninggikan suara Anda, cukup dengan bersikap arsetif dan jelas.
(TEKS: KIKI RIAMA PRISKILA / FOTO: BERBAGAI SUMBER)
