Career & Relationship

Lesson From The Tiger Mom

By : Andhini Puteri Lestari - 2014-04-14 08:38:03 Lesson From The Tiger Mom

Saat kuliah saya punya dua sahabat keturunan Tionghoa yang merupakan mahasiswa berprestasi di kampus. Dari cerita mereka tentang keluarga, saya tahu bahwa ayah dan ibunya sangat mengedepankan pendidikan dan kerja keras. Keluarga mereka sendiri sebetulnya bukan berasal dari keluarga berada. Di pekerjaannya sekarang dua sahabat saya itu bisa dikatakan sangat berhasil.

Tak dapat dipungkiri bahwa memang ada streotipe tentang ibu keturunan Tionghoa yang konon sangat tegas sehingga menghasilkan anak-anak yang gemilang di bidang akademik dan musik. Saya tertarik dengan buku yang berjudul Battle Hymn of The Tiger Mother, kisah Amy Chua, seorang ibu keturunan Tionghoa yang tinggal di Amerika. Di dalam bukunya, Chua sering membandingkan Chinese parenting yang diterapkannya dengan American/Western parenting. Chua mengatakan, "My goal as a parent is to prepare you for the future, not to make you like me." Inilah beberapa poin dari pola asuh Amy Chua.

Assume strength, not fragility. 

Menurut Chua, American tends to praise their kids for the lowest of tasks, terlalu sering memuji anak, sebentar-sebentar good job. Sedangkan Chua punya ekspektasi yang lebih tinggi untuk anaknya, dia punya mimpi yang tinggi untuk anak-anaknya dan dia percaya bahwa anak-anaknya bisa melakukan sesuatu lebih dari yang dia kira.

Children need to be held accountable.

Banyak orang tua yang tidak bisa melihat kesalahan anaknya. Misalnya, kalau si anak mendapat nilai jelek, bukan anaknya yang disalahkan tapi sistemnya atau cara mengajar gurunya, pelajaran, dan lain sebagainya. Padahal yang salah memang anaknya karena tidak berusaha lebih keras lagi.

Children need out support all the way.

We need to HELP our children to succeed. Chua benar-benar membantu anaknya mempelajari notes piano dan biola baru dan selalu update dengan kemajuan mereka sehari-hari. Chua juga selalu berkomunikasi dengan guru-guru musiknya.

Children don't know what is best for them.

Orang tua memang harus selalu mengarahkan anak dan membantu mereka menemukan passion-nya. Jangan hanya menuruti perkataan anak yang selalu bilang "Enggak suka ini, enggak suka itu" lantas kita diam saja membiarkan anak menemukannya sendiri. Setelah anak-anak menemukan passion-nya, mereka tetap harus diarahkan, karena seperti Chua katakan, just because you love something, doesn't mean you'll ever be great if you don't work.

 

(TEKS: WINDRATIE / FOTO: BERBAGAI SUMBER)

 

Career & Relationship