Career & Relationship

Kiat Tuntaskan Masalah Sebelum Menikah

By : Anggita Dwinda - 2014-10-09 06:30:30 Kiat Tuntaskan Masalah Sebelum Menikah

KASUS 1: "APAKAH IA ORANG YANG TEPAT?"

Bahkan pasangan yang telah bersama selama bertahun-tahun pun masih punya that one tiny doubt, yakni mempertanyakan apakah si dia betul-betul orang yang tepat. Tiba-tiba Anda akan melihat pasangan dan menemukan banyak hal tentangnya yang tak terpikir sebelumnya, lalu menjadikannya sesuatu yang perlu dipermasalahkan. Nah, secara perlahan, masalah itu akan menumpuk. Jangan pernah menyepelekan kemampuan pikiran Anda untuk "multitasking", di mana hal kecil saja bisa membuat Anda tiba-tiba teringat akan kesalahan pasangan di masa lalu yang (mungkin) belum sepenuhnya Anda maafkan. Jika begini, tentu pertanyaan keramat itu akan muncul: "Apakah saya benar-benar bisa bersamanya seumur hidup? How do I know he's the one?"

SOLUSI: Debra Berndt, Certified Clinical Hypnotherapist, Dating Expert, dan founder dari The Dating Makeover, menegaskan bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah berhenti "mengkotak-kotakkan" pasangan dan memaksanya agar masuk dalam golongan picture perfect versi Anda. Tak selamanya pasangan akan sesuai dengan kategori Pangeran Tampan versi Anda dan tak selamanya hubungan Anda akan selalu sesuai bayangan. And it's more than OK.

 

KASUS 2: "KENAPA IA BELUM JUGA MELAMAR SAYA?"

"Too good to be true". Begitulah kira-kira perasaan Anda mengenai hubungan Anda yang tengah dijalani saat ini. Ia seakan memenuhi segala kriteria yang Anda idamkan dari seorang calon suami. Baik hati, check. Pekerja keras dan mapan, check. Bisa jadi pembimbing dan juga mitra hidup yang sepadan, check and check! Tak salah bila kemudian Anda merasa sedikit paranoid dan bertanya-tanya apakah ada yang salah atau kurang dengan diri sendiri saat ia tak kunjung melamar. Boro-boro melamar, membicarakan ke "arah sana" pun tidak! Anda pun bingung dan merasa serba salah; mau bertanya secara langsung, kok, kesannya seperti tidak sabar? Tapi kalau memilih untuk duduk manis menunggu untuk dilamar, rasanya seakan tak punya prinsip dan malah menyia-nyiakan waktu.

SOLUSI: Pada dasarnya, bila laki-laki sudah berkomitmen, maka sebetulnya pasti mereka punya pemikiran untuk memiliki hubungan jangka panjang (baca: yep, that happily ever after thing). Colette Kenney, Dating & Relationship Coach, mengatakan bahwa persoalan setiap lelaki kembali lagi pada masalah kemapanan, entah secara moral atau pun finansial. Tampaknya untuk kasus ini, tak banyak yang bisa Anda lakukan selain bersabar karena semakin Anda menuntut untuk segera dinikahi (termasuk dengan sindiran halus), maka semakin sulit pula ia akan tergerak untuk melamar Anda. Tapi jika keadaan ini sudah berlangsung terlalu lama, mungkin Anda bisa memberi petunjuk ringan seperti, "Aku sudah merasa nyaman bersama kamu, rasanya tak keberatan untuk terus seperti ini lebih lama lagi."

 

KASUS 3: "HARUSKAH KAMI PUNYA TABUNGAN BERSAMA?"

Masalah finansial kerap kali jadi hal yang tabu untuk dibicarakan kepada pasangan, entah karena merasa tak enak atau malu. Padahal, bila Anda berencana untuk menikah dengan pasangan, maka hal utama yang harus diterapkan adalah kenyamanan untuk membicarakan segala hal dengan terbuka, termasuk mengenai keuangan masing-masing. Meski kebanyakan pasangan berpikiran untuk baru membuat tabungan bersama setelah menikah, ada baiknya bila dibuat dari jauh-jauh hari sebagai persiapan, baik untuk biaya menikah maupun setelahnya. Pertanyaannya adalah, pendekatan seperti apa yang sebaiknya diambil saat menyangkut masalah keuangan setelah Anda menikah nanti?

SOLUSI: Menurut Gail Cunningham, financial counselor untuk National Foundation for Credit Counseling di New York, "Semua harus didiskusikan secara terbuka, dimulai dari pendapatan saat ini, utang-piutang, hingga attitude towards money dan rencana untuk membeli rumah." Jason Kolinsky, financial planner dari Kolinsky Wealth Management menambahkan, "Punya tabungan bersama itu ide yang bagus, tapi ada baiknya punya tabungan masing-masing juga untuk menghindari pertikaian tentang overspending."

 

(TEKS: ANGGITA DWINDA / FOTO: BERBAGAI SUMBER)

Career & Relationship